Kasih Setia TUHAN tetap Selamanya
"Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi. Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia.." (Mazmur 103:15-18)
Pdt. Togu Sihite
8/24/20253 min read
Beberapa pekan belakangan saya menghabiskan waktu berkunjung ke rumah orangtua di Indonesia. Berjumpa dengan mereka mengingatkan saya masa-masa kecil dulu. Akan tetapi terlintas di pikiran bahwa waktu cepat berlalu. Kedua orangtua saya telah menua dengan rambut memutih dan wajah bekerut. Dulu mereka tampak muda dan kuat. Namun sekarang mereka tua dan ringkih. Melihat mereka secara langsung mengingatkan saya bahwa waktu kita manusia ini singkat dan tak selamanya muda. Kita akan menua dan lemah ketika usia bertambah tua.
Apa yang saya renungkan di atas merupakan perenungan yang juga disampaikan oleh Pemazmur di dalam pasal 103, khususnya ayat 15-16. Pemazmur kemudian mengingatkan bahwa kasih setia TUHAN kekal dan tidak berubah kepada yang takut akan Dia (ay. 17-18). Walaupun kita layu dan bahkan tiada seperti rumput dan bunga, akan tetapi kasih setia TUHAN kekal bagi kita.
Ada tiga poin yang penting untuk kita renungkan: Siapakah Tuhan yang diproklamsikan di dalam teks ini? Apa yang diminta bagi kita untuk kita lakukan dalam keseharian kita? Apa berita sukacita dari firman ini bagi kita?
1. TUHAN adalah Allah yang kasih setia-Nya kekal bagi kita.
Pemazmur mengumandangkan bahwa kasih setia TUHAN itu tidak berujung. Artinya kasih setianya itu kekal. Frasa dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Dalam bhs Ibrani meolam beadolam, dari kata olam berarti selama-lamanya atau kekal. Kekal berarti tidak berujung. Mazmur 103 merupakan Mazmur Daud. Daud di dalam Mazmur ini memuji kesetiaan TUHAN atas hidupnya. Siapa di antara kita yang tidak mengenal Daud di dalam Alkitab? Seorang raja yang masyur dengan berbagai macam keberhasilan. Juga dengan segala macam pelanggaran dosa yang dilakukannya. Akan tetapi pertobatannya dan pengampunan dosa dianugerahkan kepadanya (lih. ay. 3). Daud secara tegas mengumandangkan bahwa TUHAN adalah Allah yang penuh kasih setia. Kasih setia-Nya itu kekal untuk selamanya.
Pemazmur juga mengingatkan kita akan hakikat manusia yang sepserti rumput dan bunga. bagainkan rumput yang akan layu. Juga bagaikan bunga yang juga berbunga. Namun apabila angin. Kata angin merujuk kepada angin dengan panas terik yang menyebabkan tumbuh-tumbuhan layu dan mati. umumnya angin yang terik seperti ini terjadi di tengah musim kemarau. Daud leweat Mazmur 103 berseru bahwa kasih setia TUHAN itu kekal bagi kita.
Seringkali kita merasa TUHAN meninggalkan kita. Namun, kita tidak sadar bahwa TUHAN turut di tengah pergumulan dan tantangan hidup yang kita Jalani. TUHAN di dalam Yesus Kristus bahkan telah memperlihatkan wujud kasih setianya lewat pengorbanan-Nya di kayu salib. Oleh darah-Nya kita beroleh keselamatan.
2. Berpegang pada perjanjian-Nya dan melakukan titah-Nya.
Tugas dan panggilan kita untuk merespon proklamasi TUHAN adalah berpegang teguh pada perjanjian-Nya dan melakukan titah-Nya. Perjanjian, atau di dalam bhs. Ibrani berit, di sini merujuk kepada perjanjian antara TUHAN dan Israel di gunung Sinai. TUHAN sebagai Allah bagi mereka dan Israel sebagai umat-Nya. Perjanjian mengikat dua partai atau lebih untuk melakukan tangggungjawab masing-masing di dalam apa yang telah disepakati. Artinya ada mutual understanding (pemahaman bersama) akan kesepakatan mereka. Akan tetapi perlu kita catat bahwa TUHAN yang memilih Israel. TUHAN juga yang berinisiatif untuk menyatakan diri kepada Israel. Israel dipilih bukan karena jumlah mereka, melainkan karena kasih setia TUHAN atas nenek moyang mereka (lih. Ulangan 7:7-9).
Di dalam perjanjian antara TUHAN dan Israel, terdapat sepuluh titah (decalogue; Kel. 20). Titah di sini merujuk kepada kesepuluh titah yang merupakan instruksi untuk hidup seturut dengan kehendak TUHAN. Dengan demikian, memegang teguh perjanjian berarti kita diminta untuk setia. Kesetiaan itu tampak ketika kita melakukan titah yang diberikan kepada kita.
3. Kasih setia dan keadilan-Nya bagi kita.
Kabar sukacita bagi kita bahwa kasih setia TUHAN ada pada kita. Dia juga akan memberikan keadilan bagi kita. Apa makna kasih setia TUHAN atas kita? Kata Ibrani Khesed berarti kasih setia. Kata ini merujuk kepada loyalitas dan kesetiaan cinta kasih TUHAN. Kesetiaan yang tidak berujung kepada mereka yang takut akan TUHAN (ay. 17). Keadilan, dari kata Ibrani tsadiq. Tsadiq bisa juga diterjemahkan kebenaran (righteousneous). Keadilan akan terwujud ketika ada kebenaran. Di dalam keadilan itu ada kebenaran. Ketika kebenaran itu ada, maka keadilan akan terwujud. Menarik jika Daud lewat mazmur ini menyebutkan “anak cucu.” Frasa Ibraninya lebeni benim. Secara literal berarti ‘anak dari ana-anak’.
Penting untuk kita ketahui bahwa keadilan dan kasih setia TUHAN itu akan menjangkau anak cucu kita jika kita juga mengajarkan mereka akan Firman TUHAN. Akan sangat mustahil jika kita mengharapkan anak cucu kita menjadi diberkati oleh TUHAN dengan kasih setia dan keadilan-Nya, jika kita tidak mengajar dan memberi mereka contoh. Di dalam tradisi Judaism, anak-anak mereka selalu mendapatkan pendidikan ketuhanan. Contohnya saja pada masa Passover. Orangtua dan anak-anak akan berkumpul dan menikmati hidungan makan malam bersama. Namun sebelumnya mereka akan mendengarkan pengajaran dan sejarah leluhur mereka. Inilah pengajaran yang turun temurun sehingga kasih setia dan keadilan TUHAN itu diperoleh oleh anak cucu. Sederhananya, jangan harapkan anak-anak dan cucu-cucu kita akan menjadi takut akan TUHAN, mendapat kasih setia dan keadilan TUHAN, jika kita tidak mendidik mereka untuk takut dan melakukan titah-Nya. Banyak orangtua yang merasa bingung kenapa anak-anak mereka tidak berjalan di jalan TUHAN tanpa mengoreksi pola pendidikan mereka di tengah keluarga. Sekali lagi, pengajaran dari orangtua di tengah keluarga sangat menentukan anak-anak dan cucu-cucu kita. Ingatlah, mereka yang takut akan TUHAN senantiasa dikasihi oleh TUHAN.
Tuhanlah yang memampukan kita melakukan firman-Nya. Tuhan memberkati!
TS
Original: read here