person holding eyeglasses

Mata Tuhan Tertuju Kepada Mereka yang Takut akan Dia

"Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan" Mazmur 33: 12-22

Pdt. Togu Sihite

8/8/20253 min read

Saya teringat dengan masa ujian komprehensif (Comprehensive Exam) saya akhir tahun 2024 lalu. Ujian ini merupakan ujian wajib bagi mahasiswa doctoral di Boston University sebelum melalui masa penulisan dissertasi. Waktu itu saya harus duduk sendiri di dalam ruangan dan pengawas setiap 30 menit lewat di depan pintu kaca tempat saya harus menyelesaikan ujian comprehensif tersebut. Setiap gerak dan aktivitas yang saya kerjakan diperhatikan oleh mata si pengawas begitu detail. Tak sedetikpun mata pengawas tersebut berhenti memandangi saya dalam mengerjakan soal-soal ujian. Dengan kata lain, mata si pengawas sepenuhnya tertuju kepada saya. Di sini, makna kata ‘mata tertuju’ memiliki makna memperhatikan dengan seksama.

Teks khotbah minggu ini merupakan lagu puji-pujian dari si Pemazmur kepada TUHAN. Melalui lagu puji-pujian ini, si Pemazmur bersaksi siapa itu Allah Israel dan apa karyanya atas dia dan umat-Nya. Si Pemazmur berseru bahwa mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia. ‘Mata tertuju’ bermakna bahwa TUHAN memperhatikan mereka yang takut akan TUHAN. 'Memperhatikan' di sini memiliki makna yang lebih dalam yakni memelihara, melindungi, dan menolong. Kenapa si Pemazmur dengan berani bersaksi tentang TUHAN? Mari kita telaah.

Ada tiga poin yang penting untuk kita renungkan: Siapakah Tuhan yang diproklamsikan di dalam teks ini? Apa yang diminta bagi kita untuk kita lakukan dalam keseharian kita? Apa berita sukacita dari firman ini bagi kita?

1. Allah kita adalah Penolong dan Perisai kita.

Mazmur 33 ini terdiri dari dua topik utama, yakni: Kebesaran TUHAN dalam ciptaan-Nya (ay. 1-11) dan Keterpilihan umat Israel (12-22). Teks khotbah minggu ini secara spesific memperlihatkan bahwa TUHAN yang memilih umat-Nya (ay. 12) dan cinta kasih TUHAN tidak pernah gagal (ay. 18). Si Pemazmur dengan berani mengumandangkan bahwa TUHAN yang memilih umat-Nya (ay. 12). Umat tersebut adalah kepunyaan-Nya (12).

TUHAN sebagai Pemilih dan Pemilik umat-Nya memperhatikan segala pekerjaan mereka (ay. 15). Dia adalah Penolong dan Perisai bagi mereka (ay. 20b). Si Pemazmur mengingatkan pendengarnya bahwa seorang raja tidak akan selamat oleh besarnya kuasa (ay. 12a). Seorang pahlawan tidak akan tertolong oleh besar kuasanya (16b). Kemudian, si Pemazmur menjelaskan bahwa kuda adalah harapan sia-sia (ay. 17). Kuda adalah simbol kekuatan dan alat untuk berperang di masa kuno. Seluruh perkataan si Pemazmur ini ingin mengatakan bahwa kekuatan manusia dan dunia ini tidak mampu melindungi dirinya. Hanya TUHAN semata yang mampu melindungi umat pilihan-Nya.

Kita yang percaya di dalam Yesus Kristus adalah umat yang dipilih sebelum dunia dijadikan (Efesus 1:4). Hanya di dalam Yesus Kristus kita ini dipilih menjadi umat TUHAN. Sebagai umat pilihan, kita diminta untuk menjadi berkat dan terang (bnd. Yes. 49:6). Mengimani bahwa TUHAN adalah Penolong dan Perisai kita berarti kita diminta untuk mengandalkan dan berserah kepada TUHAN.

2. Takut akan TUHAN.

Selanjutnya, kita diingatkan bahwa mereka yang takut akan TUHAN akan diperhatikan oleh TUHAN sebab mata-Nya akan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia. Inilah panggilan kita lewat teks khotbah ini. Kita dipanggil untuk takut akan Tuhan. Kata Ibrani yang digunakan adalah yārēʾ berarti takut, karena kagum kemuliaan dan kebesaran TUHAN atau takut karena situasi yang mengancam. Sekitar 55 kali kata ini digunakan dalam tema-tema theologis seperti kesetian dalam perjanjian (Kel. 22:12), ibadah (Maz. 22:23), hikmat (Ayub 1:1) dan etika di dalam komunitas (Kel. 1:17).

Pertanyaanya: bagaimana karakter orang yang takut akan TUHAN? Orang menjadikan TUHAN sebagai Allah dan melakukan firman-Nya. Di dalam Firman TUHAN ada kehendak dan perintah-Nya yang membuat kita mengenal-Nya.

3. Kasih Setia TUHAN menyertai kita.

Kabar sukacita dalam teks khotbah ini adalah bahwa kasih setia TUHAN menyertai kita. Apa artinya ketika TUHAN menyertai kita? Artinya TUHAN melindungi dan memelihara kehidupan kita. Hidup sebagai orang percaya dan menyembah TUHAN bukan berarti kita tidak lagi mengalami tantangan dan cobaan di tengah dunia ini. Justru sebaliknya, tantangan bisa saja semakin banyak sebab kita adalah pengikut Kristus. Akan tetapi satu yang pasti lewat teks khotbah ini kita diingatkan bahwa Kasih Setia TUHAN menyertai kita. Si Pemazmur meminta kasih setia TUHAN karena dia mengetahui dan mengenal TUHAN dan kasih setia-Nya tak pernah lepas dari mereka yang takut kepada TUHAN.

Bersukacitalahlah karena TUHAN adalah penolong dan perisai kita dari si jahat. Ingatlah bahwa kasih setia TUHAN ada pada kita, yang takut akan Dia. Apapun pergumulanmu saat ini, serahkanlah kepada-Nya. Ingatlah bahwa TUHAN adalah penolong dan perisaimu. Dia yang menolongmu untuk keluar dari segala persoalan dan pergumulanmu. Percayalah dan takutlah akan Dia sebab mata-Nya tertuju kepada-Mu!

Tuhanlah yang memampukan kita melakukan firman-Nya. Tuhan memberkati!

TS

Original read here

Prayer Request