TUHAN Mendengarkan Seruan Hamba-Nya
"Bukankah mereka ini hamba-hamba-Mu dan umat-Mu yang telah Kaubebaskan dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan tangan-Mu yang kuat? Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini" (Nehemia 1: 1-11)
Pdt. Togu Sihite
10/31/20254 min read
Sebuah lagu yang kemungkinan familiar bagi kita, yakni “Di doa Ibuku namaku disebut” menceritakan seorang Ibu yang berdoa untuk anaknya. Di kala si anak mengenang masa sulit dia mengingat doa sang Ibu yang selalu menyebut Namanya. Doa tersebut menguatkannya di dalam kesesakan yang dia alami. Secara sadar sang anak dalam lagu tersebut memperlihatkan bahwa doa sang ibu memberikannya kekuatan. Sekalipun sang Ibunda telah tiada, tetapi doa sang Ibu tetap dikenang oleh si anak. Sepenggengal pengalaman penulis lagu ini memperlihatkan bahwa doa itu berkuasa. Apalagi doa seorang Ibu kepada anaknya. Segala yang terbaik terlebih untuk masa depan si anak senantiasa diucapkan oleh Ibu di dalam doanya. Dengan cinta kasih dan pengorbanan Ibu mengharapkan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Teks khotbah ini juga berbicara tentang doa. Nabi Nehemia berdoa kepada TUHAN memohon agar umat Tuhan dikembalikan ke Jerusalem. Pasca-runtuhnya bait Allah dan Jerusalem karena kekuasaan Babylonia, umat Israel pun dibuang ke Babelonia. Lalu, kekaisaraan Persia mengambil ahli kekuasaan di wilayah timur dekat kuno pada 539 SM setelah menundukkan Babelonia. Sejak saat itu, harapan Israel untuk kembali ke Jerusalem dikumandangkan.
Nehemia merupakan juru minuman raja Artahsasta, raja Persia (ay. 11c; 2:1). Dia tinggal di istana raja di Susan (ay. 1), kota yang menjadi pusat kekasiaran Persia. Nehemia sedih mendengar kondisi bangsanya yang masih banyak menderita dan tertawan (ay. 2-3). Hal ini disampaikan oleh Hanani saudaranya, sebab Nehemia tidak dapat melihat realita sebangsanya yang menderita karena kehidupannya yang berada di istana kerajaan dan jauh dari Jerusalem. Mendengar kesaksian Hanani, Nehemia terketuk hatinya atas penderitaan teman sebangsanya tersebut. Di saat inilah, dia menaikkan doa kepada TUHAN agar Israel dipulihkan.
Apa yang bisa kita renungkan dari kisah ini? Yakni doa yang didengarkan oleh TUHAN. Nehemia, hamba TUHAN, yang dijadikan TUHAN menjadi alat untuk mengembalikan teman sebangsanya kembali ke Jerusalem. Ketika Nehemia berdoa, dia mengumandangkan pengakuan siapa itu Tuhan Allah. Juga dia mengaku akan apa yang telah keluarganya telah perbuat. Kemudian Nehemia menyampaikan kepada TUHAN kenapa mereka patut untuk kembali ke Jerusalem. Teks khotbah ini menarik sebab kita diperlihatkan apa dan bagaimana kita berdoa untuk diri kita dan untuk orang lain.
Ada tiga poin yang penting untuk kita renungkan: Siapakah Tuhan yang diproklamsikan di dalam teks ini? Apa yang diminta bagi kita untuk kita lakukan dalam keseharian kita? Apa berita sukacita dari firman ini bagi kita?
1. TUHAN kita adalah Allah yang penuh kasih setia.
Nehemia di dalam doanya menekankan beberapa hal penting: Pengakuan akan siapa itu TUHAN (ay. 5), Pengakuan dosa (ay. 6-7), dan Janji TUHAN kepada umat-Nya (ay. 8-9). Ketiga komponen ini memperlihatkan posisi kita sebagai pemohon dengan TUHAN sebagai sumber kehidupan. Di bagian awal, Nehemia memperlihatkan kebesaran TUHAN. Kemudian, fokus beralih kepada kondisi keberdosaan umat. Di sini, keberdosaan membuat umat tidak lanyak dan hina di hadapan TUHAN. Selanjutnya, doa tersebut kembali menaikkan fokus pada TUHAN yang setia dengan janji-Nya.
Nehemia mengumandangkan bahwa TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dasyat, yang berpegang pada kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya (ay. 5). Di sini, Nehemia menekankan bahwa TUHAN pemilik semesta langit. Walaupun TUHAN pemilik semesta dan kuasa-Nya besar, Dia tetap setia kepada janji-Nya. Frasa syomer haberit berarti menjaga perjanjian.
Perjanjian Ibr. Berit atau perjanjian adalah dasar dari Nehemia berdoa dan memohon kepada TUHAN. Perjanjian antara TUHAN dan Israel adalah pengikat bahwa TUHAN adalah pemilik Israel (Bnd. Kel. 19:5-6). Kesetiaan TUHAN dalam menjaga perjanjian-Nya ini penting bagi Nehemia sebab TUHAN yang berkuasa dan dasyat itu tetap menjaga kasih setia-Nya atas perjanjian-Nya. Kekuasaan-Nya tidak membuat-Nya lupa dan meninggalkan perjanjian-Nya. Itulah Allah kita, Allah yang penuh kasih setia dan tidak melupakan umat-Nya. Karya TUHAN semesta juga tampak lewat penebusan dosa kita. Kristus yang adalah Firman Allah diutus untuk menjadi penyelamat. janji tersebut telah digenapi Allah di dalam Yesus Kristus.
2. Berbalik kepada TUHAN.
Selanjutnya, teks khotbah ini mengajak kita untuk berbalik kepada TUHAN. Inilah tugas panggilan kita pada minggu ini, yakni berbalik dari dosa dan pelanggaran kita. Pada bagian di atas telah dijelaskan tiga pokok penting dalam doa Nehemia. Poin yang kedua ini merujuk kepada pengakuan dosa yang kemudian diikuti dengan berbalik ke jalan TUHAN. Menariknya, Nehemia tidak hanya mengaku dosa bangsanya melainkan juga dirinya sendiri. Dari sini, kita diperlihatkan akan pengakuan dosa berarti mengaku kesalhan dan merendahkan diri di hadapan TUHAN. Sikap ini begitu penting ketika kita berdoa dan memohon kepada TUHAN. Sikap merendahkan diri dan mengaku dosa berarti kita sadar akan kelemahan kita dan mengakui bahwa TUHAN adalah penolong kita.
Kemudian, Nehemia menekankan makna dari berbalik. Kata berbalik dalam bhs Ibrani syuv. Berbalik yang dimaksud adalah berbalik dari jalan dosa menuju perintah TUHAN. Nehemia sadar akan janji TUHAN kepada Musa (ay. 9). TUHAN berjanji akan menyatukan dan mengembalikan ke tanah perjanjian JIKA mereka berbalik mengikuti perintah-perintah TUHAN. Dengan demikian, berbalik memiliki peran penting.
Kita yang telah ditebus dan diselamatkan di dalam Yesus Kristus juga diajak untuk berbalik. berbalik mnejadi bukti bahwa kita telah diselamatkan. dengan berbalik, kita hidup dengan cara hidup yang baru, dengan mengikut Kristus di dalam keseharian kita. JIKA kita meresa bahwa kita melakukan dosa, maka bertobatlah. Pengampunan dan anugerah TUHAN diberitakan bagi kita sekarang juga. Tinggalkanlah segala dosamu dan hiduplah dengan kebenaran Allah.
3. TUHAN adalah pembebas kita.
Kabar suka cita yang diberitakan bagi kita di minggu ini adalah bahwa TUHAN adalah pembebas kita. Dia akan membebaskan kita dari setiap kungkungan dan pergumulan yang sedang kita alami. Nehemia percaya dan mengumandangkan hal tersebut di dalam doanya (ay. 10a). Nehemia ‘mengingatkan’ TUHAN bahwa Dia-lah yang membebaskan umat Israel dari tanah Mesir. Pengalaman ini jugalah yang memantapkan Nehemia untuk menyakini dan berdoa bahwa TUHAN akan membebaskan umat-Nya dari pembuangan.
Ada hal yang menarik terkait dengan waktu yang disampaikan di dalam teks khotbah ini. Setelah Nehemia mendengarkan berita dari Hanani (ay. 2), dia pun bertekun di dalam doanya. Kenapa demikian? Pada ay. 1 diberitakan bahwa Nehemia mendapat berita itu pada bulan Kislew. Sejak saat ini Nehemia berdoa dan berpuasa (ay. 4). Lalu tiba pada bulan Nisan, Nehemia memperoleh jawaban atas doanya. TUHAN mendengar doanya lewat raja Artahsasta yang mengijinkan Nehemia untuk membangun kembali Jerusalem (lih. Neh. 2).
Ketekunan Nehemia berdoa patut untuk diteladani. Menurut Kalender Ibrani, terdapat bulan seperti Nisan, Iyar, Sivan, Tammuz, Av, Elul, Tishri, Cheshvan, Kislev, Tevet, Shevat, and Adar. Bulan-bulan ini berurutan mulai dari Nisan ke Adar. Jika Nehemia mulai berdoa dan berpuasa sejak bulan Kislew(v), maka itu berarti dia bertekun selama sekitar empat bulan hingga doanya didengarkan TUHAN. Artinya, ketekunan membawa kepada jawaban doa. Rasul Paulus di dalam surat-suratnya juga mengingatkan akan pentingnya ketekunan di dalam doa (Rom. 12:12; Kol. 4:2; Bnd. Kis. 1:14). Oleh karena itu, mari bertekun di dalam doa. Ingatlah bahwa TUHAN akan membebaskanmu di dalam setiap tantangan yang sedang saudara hadapi. Ingatlah juga bahwa TUHAN mendengarkan hamba-Nya yang taat pada perintah-perintah-Nya.
Tuhanlah yang memampukan kita melakukan firman-Nya. Tuhan memberkati!
TS
Original read here
