Yesus Menaklukkan Roh Jahat

Dan orang yang telah ditinggalkan setan-setan itu meminta supaya ia diperkenankan menyertai-Nya. Tetapi Yesus menyuruh dia pergi, kata-Nya: "Pulanglah ke rumahmu dan ceriterakanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Allah atasmu." Orang itupun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya. (Lukas 8: 26-39)

Pdt. Togu Sihite

6/20/20254 min read

Peristiwa kerasukan yang terjadi di dalam teks khotbah minggu ini juga sering kali terjadi di daerah-daerah yang begitu kental dengan mistisisme. Umumnya, mereka yang kerasukan tersebut disebut dirasuki oleh roh setan. Roh setan tersebut menguasai diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut tidak sadar diri dan melakukan hal-hal yang di luar dari kontrol dari orang tesebut. Menurut ilmu psikologi, orang tersebut mengalami ecstacy atau kehilangan kesadaran. Inilah gambaran yang tampak pada diri orang yang kerasukan.

Nah, teks khotbah minggu ini menceritakan bagaimana Yesus berjumpa dengan seorang yang kerasukan roh jahat. Kata 'jahat' sering kali disejajarkan dengan kata 'setan'. Oleh karena itu roh jahat di sini dapat kita maknai sebagai roh setan. Menurut kesaksian Injil Lukas, pria yang kerasukan tersebut seringkali diseret oleh si setan (ay. 28). Luarbiasanya, peristiwa ini berakhir dengan sembuhnya orang yang kerasukan setan tersebut dan roh setan pun masuk ke dalam kumpulan ternak babi. Ternak babi tersebut akhir terjun ke jurang yang menyebabkan mereka mati lemas (ay. 33). Apa sih makna peristiwa ini bagi kita di masa kini? Apakah peristiwa seperti ini masih relevan dengan konteks kita yang ada di perkotaan, dengan kecanggihan dan kemajuan zaman? Mari kita telaah.

Ada tiga poin yang penting untuk kita renungkan: Siapakah Tuhan yang diproklamsikan di dalam teks ini? Apa yang diminta bagi kita untuk kita lakukan dalam keseharian kita? Apa berita sukacita dari firman ini bagi kita?

1. Allah kita adalah Allah yang berkuasa atas Roh Setan.

Yesus tiba di Gerasa, terletak di seberang Galilea. Sebuah kota atau distrik kecil yang merupakan tempat para non-Yahudi. Hal tersebut jelas tampak dari mereka yang memelihara ternak babi sebab di dalam tradisi Yahudi, babi adalah hewan yang tak dimakan. Aturan-aturan makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan sering disebut Kosher di dalam Yudaisme. Gerasa, tempat di mana Yesus berjumpa dengan orang yang kerasukan roh setan. Hidup orang yang kerasukan tersebut begitu menderita karena dia terbuang dan tinggal di kuburan. Orang yang kerasukan setan tersebut pun berteriak tersungkur ketika berjumpa Yesus. Pria yang dirasuki setan-setan (jamak) lalu berkata kepada Yesus: “Apa urusanmu dengan aku?” Menariknya lagi, pria tersebut nampak mengenal Yesus dengan berkata, “Hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi.” Lalu memohon agar Yesus tidak menyiksanya.

Yesus lantas bertanya siapa nama setan tersebut. Setan tersebut bernama legion. Legion sendiri di dalam tradisi Yunani-Romawi adalah istilah yang merujuk kepada "satu unit tentara." Teks khotbah ini juga menerangkan hal tersebut bahwa namanya disebut legion karena mereka (setan) banyak (ay. 30). Interaksi Yesus dengan pria yang dikuasai oleh setan-setan berakhir pada pengusiran mereka dari tubuh si pria tersebut. Kata Yunani yang digunakan untuk merujuk kepada setan di sini adalah daimonion. Istilah yang lebih familiar bagi kita untuk kata setan yang juga kita temukan di Alkitab yakni satan.

Ada dua hal penting yang harus kita garis bawahi dari pesan yang pertama ini. Pertama, setan-setan mengenal siapa Yesus. Mereka mendeklarasikan di hadapan Yesus bahwa Yesus adalah Anak Allah yang maha tinggi. Pengenalan setan terhadap Yesus memperlihatkan bahwa Tuhan kita itu berkuasa. Dia adalah Anak Allah yang maha tinggi. Kekuasaaan-Nya dikenal orang seluruh kuasa di tengah dunia ini, termasuk kuasa setan. Kedua, roh setan tersebut tunduk, takut, dan 'dikuasai' oleh Yesus. Ini bukan berarti bahwa Yesus pemilik dan pencipta roh setan tersebut. Melainkan roh setan dan jahat tersebut merupakan konsekuensi dari ciptaan Allah, di mana Allah menciptakan terang dari tengah kegelapan. Kuasa dan existensi Allah yang menyebabkan setan dan kegelapan itu tampak sebab Allah itu Kudus. Oleh sebab itu, kedatangan Yesus yang kedua kali kelak akan membinasakan kejahatan dan kegelapan itu selama-lamanya (Wahyu 20).

Di masa kini, roh setan dan roh jahat itu memiliki rupa yang berbeda. Kita mungkin tidak menyadarinya dengan kasat mata sebab setan di masa kini dan perkotaan memiliki ‘wujud’ yang berbeda. Korupsi, tindakan kejahatan yang mencederai sesama, suka bertengkar, membuat onar, dan pikiran negatif merupakan bagian dari karya setan dan roh jahat di masa kini. Selain itu, ada juga iri, dengki, dan kemunafikan adalah bagian dari perangai setan-setan di perkotaan dan di masa kini. Untuk itu kita harus berhati-hati agar setan-setan masa kini menguasai kita.

2. Memberitakan karya Allah di dalam hidup kita.

Pesan yang kedua ini mengingatkan kita akan tugas dan panggilan kita sebagai orang percaya, yakni memberitakan dan menceritakan karya Allah di dalam hidup kita kepada orang di sekitar kita. Menceritakan kebaikan dan kebesaran Allah tentu tidak harus menjadi pengkhotbah, melainkan kita bisa menjadi pengejahwantaan kasih karunia Allah kepada sesama kita. Kita bisa menjadi penolong, penyemangat, dan pemberi motivasi dan harapan lewat doa dan tindakan kita terhadap sekitar.

Teks khotbah kita menceritakan bahwa Yesus mengutus pria yang telah disembuhkan itu untuk menceritakan segala sesuatu yang telah diperbuat Allah. Menariknya, pria yang terlah sebuh tersebut diutus untuk pulang ke rumah. Ini bermakna sebagai pengutusan. Si pria tersebut adalah non-Yahudi. Tentulah keluarganya juga adalah non-Yahudi. Yesus memintanya untuk memberitakan kebesaran Allah kepada keluarganya terlebih dahulu. Selain itu, frasa "pulang ke rumah" memiliki makna yang mendalam sebab di rumah kita memiliki keluarga yang mengasihi kita. Kata "rumah" memiliki makna metafor, di mana rumah tidak hanya sekedar bangunannya tetapi juga tempat di mana kita merasakan cinta kasih dari orang terdekat kita. Untuk itu, kita juga dipanggil untuk menceritakan kebaikan Tuhan atas hidup kita kepada keluarga kita di rumah.

3. Pemulihan dan Kesembuhan dari Allah.

Kabar sukacita bagi kita di minggu ini adalah Yesus Kristus memulihkan dan memberi kita kesembuhan. Dia berkuasa atas segala roh jahat, setan, dan penyakit, serta pergumulanmu. Kuncinya adalah kita percaya. Jika kita percaya, maka kita diminta datang dan berserah kepada-Nya. Dia mengetahui apa yang terbaik bagi hidup kita masing-masing. Berserah bukan berarti menyerah, melainkan bertindak sesuai Firman Allah. Dengan demikian kita menyerahkan karya dan kuasa Allah nyata atas hidup kita masing-masing.

Manusia adalah lemah di hadapan setan, iblis, dan roh jahat. Jika di bandingkan dengan setan, maka manusia itu lemah. Banyak cara dan godaan yang ditawarkan oleh setan kepada kita untuk meninggalkan dan menjauh dari Yesus Kristus. Terkadang, tawaran si setan secara duniawi begitu menggiurkan. Tidak jarang manusia gagal di dalam menjaga hubungan dengan Allah. Akan tetapi, ingatlah, bahwa Yesus, Sang Anak Allah, menawarkan hidup bagi kita. Percayalah kepada-Nya, sebab mereka tunduk dan takut kepada Yesus. Oleh karena itu, jika setan saja tunduk dan takut kepada Yesus, mengapa kita lebih memilih setan dan roh jahat untuk disembah? Mari datanglah kepada-Nya dan serahkan dirimu untuk diplihkan dan disembuhkan oleh-Nya.

Tuhanlah yang memampukan kita melakukan firman-Nya. Tuhan memberkati!

TS

Read original blog here

Prayer Request